Tragis!! Cuma Untuk Selamatkan "Foto" Ayah Kim Jong Un, 6 Siswa Korea Utara Tewas Tenggelam
Funabiz.com - Enam bocah sekolah dan 7 guru dilaporkan tewas tenggelam pada banjir yang melanda Korea Utara, Agustus 2016 lalu.
Miris, yang menyebabkan seluruh korban tenggelam, karena mereka berusaha menyelamatkan foto ayah dan kakek dari Kim Jong Un, yang hanyut.
Dilansir oleh media Daily NK, insiden ini terjadi di kawasan utara Provinsi Hamgyong.
Para korban yang dilaporkan berasal dari sekolah di kota Hoeryong, hanyut gara-gara berusaha menyelamatkan foto Kim Il Sung dan Kim Jong Il.
Foto dua pimpinan Korea Utara, Kim Jong Il dan Kim Il Sung.
Keduanya adalah pimpinan Korut.
Il Sung adalah kakek dari Kim Jong Un, sementara Jong Il adalah ayah Jong Un.
"Di sekolah Songhak, yang berada di dekat kota Hoeryong, tujuh guru, termasuk kepala sekolah, dan 6 siswa meninggal setelah berusaha menyelamatkan foto dan lukisan tersebut dari banjir,"kata sumber kepada Daily NK, sebagaimana dikutip oleh The Daily Mail.
"Kepala Sekolah diduga takut akan dihukum dengan berat bila foto dan lukisan itu hanyut, sehingga ia mengerahkan siswa dan guru untuk menyelamatkan dua benda itu," lanjut keterangan itu.
Banjir melanda Korut pada Agustus 2016 disebabkan hujan tanpa henti dari Badai Lionrock.
Korea Utara mengkonfirmasi banjir ini menelan 133 korban jiwa, dengan 395 orang dilaporkan hilang.
Sebanyak 70.000 orang kehilangan rumah dan harus tinggal di penampungan sementara. (Suryamalang)
Miris, yang menyebabkan seluruh korban tenggelam, karena mereka berusaha menyelamatkan foto ayah dan kakek dari Kim Jong Un, yang hanyut.
Para korban yang dilaporkan berasal dari sekolah di kota Hoeryong, hanyut gara-gara berusaha menyelamatkan foto Kim Il Sung dan Kim Jong Il.
Foto dua pimpinan Korea Utara, Kim Jong Il dan Kim Il Sung.
Keduanya adalah pimpinan Korut.
Il Sung adalah kakek dari Kim Jong Un, sementara Jong Il adalah ayah Jong Un.
"Di sekolah Songhak, yang berada di dekat kota Hoeryong, tujuh guru, termasuk kepala sekolah, dan 6 siswa meninggal setelah berusaha menyelamatkan foto dan lukisan tersebut dari banjir,"kata sumber kepada Daily NK, sebagaimana dikutip oleh The Daily Mail.
"Kepala Sekolah diduga takut akan dihukum dengan berat bila foto dan lukisan itu hanyut, sehingga ia mengerahkan siswa dan guru untuk menyelamatkan dua benda itu," lanjut keterangan itu.
Korea Utara mengkonfirmasi banjir ini menelan 133 korban jiwa, dengan 395 orang dilaporkan hilang.
Sebanyak 70.000 orang kehilangan rumah dan harus tinggal di penampungan sementara. (Suryamalang)