Parah!! Akibat Berlebihan, Alat Bantu Wanita Ini Malah Kejebak Dalam Perut... Akhirnya?

Funabiz.com - Seorang guru trainer beberapa waktu lalu dipaksa untuk mengunjungi A & E akibat insiden kecelakaan yang terjadi padanya.

Kecelakaan yang dimaksud di sini bukan kecelakaan lalu lintas dan sebagainya, melainkan kecelakaan di tempat tidur.


Dilansir dari Mirror.co.uk, wanita itu bernama Emma Philips, usia 24 tahun yang berpacaran dengan seorang pemuda bernama Lee Miller.

Emma sebelumnya mengaku malu untuk memeriksakan dirinya ke dokter setelah insiden itu terjadi.

Sebab, kejadian itu menurutnya adalah sebuah insiden yang memalukan yang terjadi antara ia dan pasangannya.

Namun, berkat bujukan beberapa orang akhirnya ia memberanikan diri untuk memeriksakan tubuhnya pasca kecelakaan itu dan mengkonsultasikannya ke dokter ahli.

Kecelakaan tempat tidur ini bukan juga berarti hamil di luar nikah, tapi suatu kecelakaan yang terjadi saat ia bersama kekasihnya sedang melakukan hubungan.

Hal itulah yang membuatnya malu untuk memeriksakan kesehatannya ke dokter.

Kejadian itu berawal dari beberapa waktu lalu, saat ia dan kekasihnya melakukan hubungan suami istri seperti yang biasa mereka lakukan.

Kemudian ia dan kekasihnya memutuskan untuk menggunakan alat bantu selama berhubungan.

Sialnya, saat berhubungan berukuran 7 inci yang mereka gunakan itu masuk dan terjebak di dalam tubuhnya.

Dokter mengatakan kepada Emma, bahwa ia bisa berakhir dengan kantong kolostomi jika benda itu tidak segera dikeluarkan dari dalam tubuhnya.

Akhirnya dokter melakukan tindakan medis untuk mengeluarkan alat itu dari dalam tubuh Emma, dengan begitu nyawanya berhasil diselamatkan.

Berkat keberhasilannya itu, kini Emma ingin meningkatkan kesadaran dan mendorong siapa pun dalam keadaan yang sama untuk mencari bantuan medis.

"Kami tidak akan melakukan apa-apa karena malu, karena ada tabu besar tentang hal itu, padahal kami tahu kami membutuhkan bantuan medis," katanya.

"Saya ingin mengatakan terima kasih yang besar kepada kru ambulans dan staf Rumah Sakit Wrexham yang benar-benar baik, benar-benar meyakinkan dan tidak menghakimi," ujarnya lagi.

Ia menjelaskan lagi, bahwa ada hal yang sangat tabu mengenai kecelakaan ini, kebanyakan merasa malu memeriksakan ke dokter atas kecelakaan di tempat tidur ini.

Hingga akhirnya tak sedikit yang membiarkan hal itu berlarut-larut dan terjebak di dalam tubuhnya.

"Saya sering mendengar ada orang-orang yang mengalami sakit atau bahkan kehilangan nyawanya karena mereka terlalu malu untuk mendapatkan bantuan, aku akan benci jika itu terjadi pada seseorang," jelasnya. (Tribunbali)

Subscribe to receive free email updates: